Pemograman
berorientasi objek
Dalam dunia pemrograman, biasanya kita dihadapkan
pada dua jenis metode pemrograman, yaitu pemrograman prosedural
(procedural) dan pemrograman berorientasi objek (object
oriented). Apa perbedaan kedua metode tersebut? Bagaimana pemrograman
berorientasi objek itu dilakukan? Apa saja konsep-konsep OOP yang harus
dikuasai? Tulisan ini akan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Pemrograman prosedural merupakan suatu metode
menulis program yang didasarkan pada "serangkaian tugas yang
diselesaikan dalam bentuk fungsi atau prosedur". Cara pandang
pemrograman prosedural yaitu sebuah program adalah suatu urutan instruksi.
Programmer harus mem-break down suatu problem/masalah menjadi sub problem yang
lebih sederhana. Fokus utama metode prosedural ini adalah fungsi dan prosedur,
dimana keduanya digunakan untuk memanipulasi data. Dalam hal ini data bersifat
pasif.
Lain halnya dengan pemrograman berorientasi objek
(OOP), fungsi dan data bukan menjadi dua hal yang terpisah. Fungsi dan data
menjadi satu kesatuan yang disebut sebagai objek aktif. Cara pandang OOP ini
yaitu sebuah program merupakan serangkaian
objek yang bekerjasama untuk menyelesaikan suatu problem.
Dengan kata lain, metode prosedural berfokus pada
cara komputer menangani tugas, sedangkan metode OOP berfokus pada tugas yang
kita kembangkan untuk dieksekusi komputer. Kedua jenis metode pemrograman
tersebut dapat digunakan untuk menangani masalah yang sama, asalkan bahasa
pemrograman yang digunakan mendukung metode-metode tersebut. Contoh bahasa
pemrograman yang mendukung OOP diantaranya : Java, C++, Pascal, Visual Basic
.NET, Ruby, Python, PHP, C#, Delphi, Perl, dsb. Selain itu masih banyak bahasa
lain yang termasuk ke dalam bahasa prosedural, atau bahkan bisa mendukung kedua
metode pemrograman tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar